Jumat, 09 September 2022

Perjalanan Mencari Pekerjaan jilid 1

 


    Sudah banyak cv dan lamaran kerja yang ku kirim, lebih dari 650 aku apply. Alhamdulillah nyantol juga di perusahaan yang terletak di Indragiri Hilir, Riau. Perusahaan yang bergerak pada industri makanan, dengan produk unggulan Kara. Aku sangat bersyukur, berterimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikanku kepercayaan untuk dapat bekerja, menambah ilmu baru di perusahaan ini. Semua ini berkat doa dari mama, papa, kakak, adik dan semua orang yang mendoakan kebaikan untukku. Aku berharap semoga ilmu yang kudapat saat kuliah dapat aku terapkan diperusahaan ini, dan aku bisa belajar lebih dalam untuk meningkatkan skill ku.

    Sebelum mendapatkan interview dari PT ini, aku sangat gelisah kenapa belum mendapat panggilan lebih lanjut dari beberapa perusahaan yang sudah aku ikuti, baik tahap 1 ataupun interview dengan user. Tapi mama selalu positive thinking "sabar nanti akan ada waktunya", dan itu benar saja. Aku juga percaya doa orang tua itu sangat mustajab. Kegelisahaan itu muncul karena melihat teman teman yang lain sudah bekerja, tapi aku masih belum. Jika dipikir lebih dalam, sebenarnya tidak boleh membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, karena sudah ada rezekinya masing masing, jadi aku selalu berusaha dan berdoa, ya mungkin ini belum rezekiku.

    Saat aku mendapatkan konfirmasi interview dengan HRD (kak Ayu), aku sudah ada di perawang, ditempat sepupuku (ni mesra). Rencana awal aku ingin melamar pekerjaan di PT Indah Kiat Perawang, tapi rencana Allah SWT lebih indah, aku mendapatkan chat dari HRD untuk interview alhamdulillah lanjut proses selanjutnya dan harus pergi ke perusahaan. Nah disini perdebatan dimulai. Dari sudut pandang sepupuku, mending indah kiat aja dulu, karena mereka takut melepaskanku pergi sendiri, keluarga disana juga tidak ada, dan mereka mendengar rumor kalau tempat yang aku kunjungi tidak aman, pelosok dll. disisi lain aku tidak masalah dengan itu, karena aku orang mau mencoba hal baru, tantangan baru, dan orang tuaku memperboleh. Cara untuk mencari solusi itu apa??? Aku mencari orang yang berkerja di PT RSUP di linkedin menanyakan kondisi dan suasana di sana, beberapa yang menjawab chatku (kak khanza orang aceh, alwi orang sumbar dan banyak lagi), dengan kesimpulan bahwa tempatnya aman dari kejahatan. Sehingga aku memutuskan untuk berangkat.

    Perjalanan dari perawang menuju lokasi lumaian lama, aku berangkat dari perawang menuju pekan baru. Di pekan baru aku tinggal dulu sekitar 2 hari ditempat sepupu (Da Rem, Kak Dewi). Berangakat sekitar jam setengah 9 malam dan sampai di Tembilahan pukul setengah 5 pagi, kurang lebih 8 jam perjalanan, lumaian melelahkan. Sampai ditembilahan aku beristirahat dulu di tempat teman da rem yang kebetulan aku berangkat bersama rombongannya. Sampai dirumah teman Da Rem aku tidak tidur dulu, menunggu azan subuh yang kebetulan 30 menit lagi. Kalau aku tidur, bisa jadi kebablasan dan  sholat subuh tidak dilaksanakan, akhirnya aku menunggu meskipun kepala sudah berat. Selesai sholat baru tidur, bangun jam setengah 9 pagi, siap siap untuk berbenah berangkat menuju pelabuhan. Berangat dari pelabuhan menuju pulau burung menggunakan speed boat kayu. Perjalanan sekitar 4 jam, karena mampir dulu di suatu tempat untuk makan, dan sholat zuhur. Suasana di dalam speed boat berdempet-dempetan dan berkeringat, karena kebernagkatan tidak tepat waktu.

    Sampai di pelabuhan pulau burung (7 Juli 2022), aku dijemput oleh rombongan perumahanan (Kak Yuni), diantar untuk munuju mesh, dan melakukan rapid karena masih menggunakan aturan, jika masuk ke area peruhaan harus mematuhi protokol kesehatan, karena masih terdampak oleh covid 19. Selama menjalani beberapa hari aku merasa aman dan lega sudah sampai di area perusahaan.

Tgl 8 Juli 2022

    Aku melakukan interview ke user bagian sanitasi, tetapi yang melakukan interview bukan dari kepada department, melainkan karyawan, karena dapet sanitasi sedang cuti. Mereka mengajukan pertanyaan, dan hasilnya mengecewakaan, saya tidak diterima dibagian sanitasi, mungkin karena dari bidang pendidikan teknik kimia yang tidak sesuai dengan departement sanitasi, yang notaben pendidikan disana kebanyakan teknik lingkungan. Dan akhirnya aku pulang dengan perasaan sedikit kecewa, aku berpikir apakah aku akan pulang, padahal sudah sampai disini, dan sudah mengatakan kepada keluarga, sudah dipastikan akan berkerja. Aku tetap diberikan arahan oleh kak ayu, kak ayu bilang tidak apa apa, karena akan di lakukan interview ke 2 pada tanggal 11 juli 2022, dikarenakan tgl 9 hari raya, dan tanggal 10 hari minggu (libur).

Tgl 11 juli 2022

    Interview ke 2 Water Treatment Departement, diinterview oleh pak Sudirman kadept dari WTR diajukan beberapa pertanyaan, ”apa yang kamu ketahui tentang pengolahan air, koagulan yang digunakan, menanyakan tentang sertifikasi, dan latar bekang pendidikan dan masih banyak lagi”, alhamdulillah karena skripsiku tentang pembuatan aluminium sulfat, jadi pertanyaan dari pak dirman alhamdulillah dapat aku jawab. Bersyukur kepada Allah aku diterima di WTR.

    Sebelumnya aku ingin bekerja di bagian HSE karenan aku telah mengikuti sertifikasi K3 Umum kemenaker, dan ternyata Allah tidak mengizinkanku disana, aku percaya rencana Allah lebih baik dari apa yang aku pikirkan, jika dipikir seorang HSE perempuan akan lebih banyak terjun dilapangan, menggukan celana, dilihat oleh orang banyak. Jika aku di WTR, pak dirman memperbolehkanku untuk menggunakan rok, mungkin itu salah satu cara Allah agar aku menjadi orang yang menjadi lebih baik. Jauh hari sebelum itu aku juga meminta pandangan dan arahan dari pak yon yang bekerja di Aceh, pak yon bilang “Kalau bisa kita sebagai perempuan bekerja tidak sebagai tontonan oleh laki-laki” jadi aku mengambil hal positif dari apa yang disampaikan oleh pak yon dan rencana Allah itu akan lebih baik dan lebih indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar